Saat ini, penggunaan perangkat komputer merupakan suatu hal yang lumrah bagi masyarakat. Mengapa? Perangkat komputer membuat pekerjaan dapat dilakukan dengan cepat. Selain itu, perangkat komputer juga membuat hasil pekerjaan menjadi lebih sistematis. Sehingga, ada banyak perusahaan atau instansi yang memilih untuk menggunakan perangkat komputer. Sementara itu, untuk meningkatkan efisiensi dari pekerjaan yang dilakukan, banyak perusahaan yang membuat sebuah jaringan komputer. Hal ini memungkinkan beberapa komputer untuk saling berinteraksi. Umumnya, suatu jaringan komputer menggunakan alat switch yang bisa meningkatkan kinerja dari jaringan tersebut.
Switch merupakan sebuah komponen dalam sebuah jaringan komputer yang dapat membuat beberapa komputer dalam jaringan tersebut untuk saling bertukar data (menerima dan mengirimkan) data dengan cepat. Hal ini tentu akan memudahkan transfer informasi dari satu komputer ke komputer lainnya. Hal yang menarik dari switch adalah komponen ini dapat memastikan alamat IP Address komputer yang dituju. Sehingga, data yang dikirimkan akan benar terkirim dalam komputer tersebut. Selain itu, switch juga akan mengatur lalu lintas data sehingga tidak akan ada data yang bertabrakan. Salah satu tipe switch yang sering digunakan adalah switch manageable atau yang juga dikenal sebagai managed switch. Apa yang dimaksud dengan managed switch?
Secara umum, managed switch adalah sebuah switch yang dapat diatur atau dikonfigurasikan sesuai dengan kebutuhan. Hal ini tidak bisa dilakukan pada unmanaged switch. Oleh karena itu, harga managed switch juga terbilang lebih mahal dibandingkan dengan unmanaged switch. Akan tetapi, harga managed switch yang mahal sebanding dengan performa dan fitur yang ditawarkan. Bagi pengguna komputer yang ingin menggunakan managed switch, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait pemilihan managed switch dan bagaimana cara mengatur konfigurasi pada managed switch tersebut. Salah satunya adalah kapasitas jaringan yang dimiliki oleh perusahaan tersebut apakah jaringan tersebut memiliki kapasitas yang besar atau tidak. Selain itu, rencana pengembangan kapasitas di masa depan juga menjadi salah satu hal yang penting untuk dilakukan. Hal ini dikarenakan kebutuhan jaringan akan mempengaruhi tipe switch manageable yang digunakan serta berapa banyak managed switch yang digunakan. Pengguna switch juga perlu mempertimbangkan topologi jaringan yang akan digunakan untuk memilih tipe managed switch yang digunakan. Selain itu, konfigurasi switch yang digunakan juga dipengaruhi oleh kebutuhan dari jaringan komputer. Oleh karena itu, untuk bisa memilih dan mengoperasikan managed switch diperlukan pengetahuan mengenai penentuan tipe switch dan fitur apa yang sebaiknya digunakan pada switch tersebut.
Untuk menunjang performa dari managed switch, beberapa fitur telah dikembangkan pada tipe switch tersebut. Salah satunnya fitur pengelolaan lalu lintas data. Secara umum, fitur ini memungkinkan pengguna untuk mengatur urutan data yang dikirimkan. Pengguna bisa mengirimkan terlebih dahulu data yang penting. Hal ini untuk mendukung pekerjaan pengguna komputer ketika mereka memiliki data yang harus dikirimkan segera. Fitur lain yang terdapat pada managed switch adalah fitur monitoring. Seperti namanya, fitur ini memungkinkan penggunanya untuk memonitor bagaimana jalannya proses transfer data tersebut. Selain itu, mereka juga bisa memonitor apakah konfigurasi yang diatur sudah benar atau tidak. Fitur lain yang terdapat pada managed switch adalah network redundancy. Fitur ini nantinya akan membuat sebuah jalur cadangan untuk transfer data ketika jalur utama putus. Sehingga, proses transfer data bisa dilakukan. Salah satu tipe switch manageable yang bisa dipilih adalah OmniSwitch 2220-P8. Tipe ini sudah dilengkapi dengan 802.1X RADIUS access security, Power over Ethernet (PoE+), dll.