Review Daihatsu Charade CX & Winner

Di tahun 1970 hingga 1990-an, Astra Daihatsu memproduksi dan memasarkan Charade di Indonesia. Daihatsu Charade CX & Winner adalah generasi terakhir tipe hatchback yang dijual di Indonesia.

Meski usianya sudah lebih dari 30 tahun dan tergolong sebagai Motuba alias Mobil Tua Bangka, tapi Charade CX dan Winner masih cukup banyak peminatnya hingga saat ini. Memangnya hal menarik apa saja yang dimiliki oleh 2 mobil hatchback tersebut?

Review Charade CX & Winner

1. Desain Bodi

Dilihat sekilas, bodi dari Charade CX dan Winner sangat mirip dengan Charade Classy. Bagaimana tidak, Charade Classy dikembangkan dari unit Cx dan Winner yang kemudian diberi ‘ekor’ bagasi agar bentuknya menjadi sedan.

Ada beberapa ciri khas dari Charade CX dan Winner, pertama ada di bagian lampu utama yang sudah menggunakan model trapesium atau mata sipit. Selanjutnya ada fender belakang yang tidak berbentuk bulat.

Charade CX sebelumnya menggunakan stop lamp dengan motif garis-garis. Setelah facelift dan diberi nama Winner, stoplamp diubah menjadi polos.

2. Interior

Beralih ke sisi interior atau bagian dalam kabin, baik Charade CX maupun Winner sama-sama memilih desain yang biasa saja. Bahkan keduanya jauh dari kata mewah atau elegan. Bahkan di Charade CX masih minim sentuhan fitur elektrikal.

Jangan harap Anda menemukan power window atau power steering karena mobil ini masih serba manual. Tapi lain halnya dengan model facelift Charade Winner, tipe ini sudah jauh lebih modern dibandingkan sang pendahulunya.

Charade Winner yang diperkenalkan pada awal 1990 ini sudah menggunakan power steering, power window, central lock, hingga electric mirror. Pembaruan ini dimaksudkan untuk bersaing dengan produk-produk hatchback dari brand lain.

Usaha ini ternyata membuahkan hasil. Charade Winner menjadi pesaing berat bagi Honda Civic Wonder, Toyota Starlet Kotak, Civic Nouva, dan masih banyak lagi.

3. Mesin

Facelift yang dilakukan Daihatsu untuk Charade CX memang tidak main-main. Selain dari segi interior dan fitur-fitur electrical, konfigurasi mesin pun diubah total. Charade CX awalnya menggunakan mesin 1000 cc 3 silinder dengan tenaga 51 HP dan torsi 75 Nm.

Sementara di model facelift yaitu Charade Winner, mesin yang dipakai adalah kode HC-C berkapasitas 1430 cc 4 silinder. Tenaga yang mampu dihasilkan mesin ini juga lebih besar, yaitu mencapai 89 tenaga kuda di putaran mesin 6500 rpm.

Torsi yang mampu dihasilkan juga meningkat pesat dibandingkan model sebelum facelift. Di putaran mesin 4000 rpm, torsi yang dihasilkan ada di angka 105 Nm. Menariknya, bobot keseluruhan Winner hanya 800 kg, sehingga mesin tersebut sudah lebih dari cukup untuk membuat mobil ini melaju kencang.

Daihatsu Charade Winner memang sudah berhenti diproduksi, tapi peminatnya masih terus ada. Pasalnya, mobil ini punya desain bodi yang menarik dan tidak kalah tampan dengan Honda Civic maupun Toyota Starlet. Apalagi harganya juga lebih terjangkau.