Faktanya sendiri memang kebanyakan diantara masyarakat Indonesia terjebak di dalam sandwich generation atau generasi roti lapis. Sandwich generation adalah sebuah kondisi dimana seseorang memiliki tanggung jawab ganda di dalam keluarganya, diantaranya adalah bertanggung jawab terhadap orang tua dan juga terhadap anak-anaknya, itulah mengapa dikenal dengan generasi sandwich. Bahkan semakin lama jumlah generasi sandwich ini juga senantiasa mengalami peningkatan.
Mungkin tampak biasa bagi sebagian orang, namun tidak bagi mereka dengan kondisi ekonomi yang pas-pasan, dengan adanya tanggung jawab ganda tersebut bukan hal yang mustahil nantinya akan mempengaruhi kondisi ekonomi dalam keluarga. Dimana nantinya anak-anak juga tidak bisa mendapatkan masa depan secara layak, karena orang tuanya masih punya tanggung jawab lain terhadap kakek neneknya, bahkan mungkin juga cucunya.
Fenomena sandwich generation adalah masalah yang juga harus segera ditangani, karena jika tidak akan meningkatkan angka kemiskinan di negara berkembang seperti Indonesia. Sebenarnya memang ada beberapa faktor yang menyebabkan hal ini dapat terjadi, diantaranya adalah:
- Kurangnya kemampuan secara finansial, penyebab pertama dan yang paling jelas sudah pasti adalah kondisi finansial atau ekonomi yang kurang, sehingga membuat semua anggota keluarga tinggal di dalam satu rumah. Hal ini dikarenakan orang tua yang gagal dalam menyiapkan finansial untuk anak-anak mereka dan juga masa tuanya. Pada saat masa muda umumnya orang semacam ini tidak berpikir kebutuhan di masa tua dan cenderung berperilaku konsumtif, membeli sesuatu untuk kebutuhan yang sifatnya tidak penting dan boros, sehingga di masa tua mengalami kondisi semacam ini.
- Menerapkan perilaku konsumtif di masa mudanya, faktor penyebab yang kerab kali terjadi adalah di masa muda tidak memiliki perencanaan keuangan dengan jelas. Akibatnya mereka terjebak di dalam gaya hidup yang konsumtif. Semua pendapatan yang masuk semuanya habis digunakan untuk kesenangan sementara. Tidak punya tujuan keuangan jangka panjang semasa muda, jadi pada akhirnya uang mereka juga habis begitu saja untuk kebutuhan konsumtif.
- Orang yang dulunya juga termasuk generasi sandwich, hal lain yang ternyata turut mempengaruhi terbentuknya generasi roti lapis ini adalah karena dari keluarganya sendiri juga berasal dari generasi sandwich. Tanpa adanya kerja keras mereka juga ikut mengadopsi gaya hidup keluarganya tersebut, sehingga kemudian terbentuk generasi sandwich.
- Kurang pengetahuan terhadap cara mengelola finansial, faktor lainnya disebabkan karena kurang pengetahuan mereka bagaimana cara untuk mengelola keuangan atau finansial tersebut. Sedangkan dari segi pendidikan sendiri juga berpendidikan rendah. Sehingga secara otomatis mereka tidak mendapatkan pendidikan finansial. Belum lagi dengan prinsip keluarga yaitu ‘makan tidak makan yang penting kumpul’ sehingga menciptakan sifat malas untuk bekerja keras dan hanya menekuni pekerjaan dengan penghasilan yang tidak seberapa.
Masalah semacam ini hendaknya dicarikan solusi atau jalan keluar sehingga tidak banyak yang mengalaminya. Sandwich generation adalah penyakit turun temurun masyarakat Indonesia, sehingga diperlukan edukasi yang tepat agar nantinya bisa sembuh dari kecenderungan tersebut.
Patut juga untuk diketahui bahwa pada dasarnya generasi roti lapis ini bisa menurun pada anggota keluarganya jika tidak diberikan pendidikan cara mengelola keuangan dengan tepat, Anda dapat medapatkan informasi lebih lengkap terkait sandwich generation dengan mengunjungi halaman https://ilovelife.co.id/blog/sandwich-gen/.