Suku Bunga KPR 2021 memang penting diketahui para calon pembeli hunian. Namun ternyata, masih banyak faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum membeli hunian. Ada apa saja?
Saat ini memiliki sebuah hunian tak hanya difungsikan sebagai tempat tinggal semata, melainkan investasi jangka panjang. Semua kalangan turut membuat hal ini seakan menjadi tren, termasuk kaum millennial. Maka dari itu, tak heran jika pada tahun lalu meski Indonesia mengalami pandemi, pertumbuhan KPR tetap naik. Bahkan data yang ditarik dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kenaikan hampir sekitar 2%. Bank Indonesia pun turut menyampaikan jika sektor investasi properti akan tumbuh lebih baik khususnya pada tahun ini. Nah, tanda ini pastinya merupakan “sinyal” baik buat calon pembeli rumah! Namun sebelum membeli hunian, ada baiknya ketahui dulu Suku Bunga KPR 2021.
Suku Bunga KPR tentunya berubah setiap tahunnya mengikuti kebijakan pemerintah Indonesia, kemudian diterapkan dan disesuaikan masing-masing bank. Kabar baiknya pada tahun 2021 ini, beberapa bank melakukan penurunan terhadap suku bunga KPR, misalnya saja dari angka 10-11 persen, sekarang mencapai angka 7-8%. Hal ini juga dilakukan pemerintah untuk membangun kembali pemulihan ekonomi. Buat Anda yang ingin membeli hunian, apalagi baru pertama kali wajib baca artikel ini sampai habis ya! Karena tak hanya Suku Bunga KPR 2021 yang penting untuk diketahui, tetapi ada beberapa hal lainnya di bawah ini.
Pertimbangkan Kondisi Keuangan
Nah, kondisi keuangan tentunya harus Anda ketahui sebelum memutuskan membeli hunian. Mengapa? Pada dasarnya, melakukan KPR artinya Anda wajib berkomitmen dalam melakukan pelunasan angsuran setiap bulannya, sehingga ada baiknya kondisi keuangan lebih teratur dan terarah. Kondisi keuangan yang stabil bisa dilihat dari beberapa aspek, misalnya pengeluaran tak lebih besar daripada pendapatan, atau pengeluaran setiap bulannya lebih bisa terkontrol. Selain itu, berbagai cicilan lainnya juga sebaiknya tidak tumpang tindih dengan KPR. Jika tetap ingin mengambil cicilan lain, hitung dengan baik berapakah pengeluaran dan pemasukan, serta periode jangka waktu kredit.
Sisihkan Dana Darurat
Seperti yang disampaikan poin sebelumnya, kondisi keuangan haruslah diketahui secara baik. Untuk itu, disarankan lebih baik Anda dan pasangan jika mengambil rumah berdua, dalam memiliki dana darurat. Dana ini bisa merupakan tabungan jangka panjang, atau diambil dari sisa dana pemasukan alias gaji. Dana darurat memiliki porsi pada angka 30-35% dari gaji bulanan Anda. Misalnya pemasukan Anda 10 juta rupiah per bulan, setidaknya dana darurat harus siapkan 3 juta per bulan. Tentunya 7 juta rupiah per bulan sisanya bisa membayar seluruh pengeluaran termasuk cicilan KPR dan kebutuhan sehari-hari.
Kumpulkan Uang Muka Terlebih Dahulu
Kini banyak mitra pengembang atau developer yang menawarkan berbagai kemudahan, termasuk bisa mencicil uang muka atau down payment. Kemudahan ini tentunya harus disambut dengan baik. Akan tetapi, ada baiknya Anda menabung uang muka terlebih dahulu. Jika ingin mencicil uang muka diperbolehkan, tapi dana tersebut sudah tersedia dalam rekening Anda. Jadi, jangan sampai uang muka ini mengambil pendapatan bulanan Anda. Pendapatan bulanan bisa digunakan untuk membayar biaya rumah lainnya, seperti biaya notaris, biaya bank hingga biaya BPHTB yang tak sedikit jumlahnya. Nah, kalau punya tabungan pastinya lebih tenang dan bisa membeli kebutuhan furnitur deh!
Pilih Bank yang Terpercaya
Banyak bank akan menawarkan Suku Bunga KPR 2021 yang kompetitif, namun perlu diperhatikan kredibilitas dari bank tersebut. Seringkali sebagian orang ingin bank yang sudah terpercaya kancahnya pada dunia perbankan. Hal ini dikarenakan jaminan berupa sertifikat rumah Anda akan disimpan sementara oleh bank hingga lunas. Jadi, bank terpercaya akan menjaga baik-baik Sertifikat Hak Milik atau SHM tersebut. Salah satu bank yang mendapat kepercayaan masyarakat Indonesia, yakni Bank BTN. Sudah ada sejak tahun 1897, Bank BTN berkomitmen dalam menyediakan perumahan bagi rakyat Indonesia. Tak hanya itu, berbagai inovasi terus dilakukan agar mampu menyajikan yang terbaik!
Pengajuan KPR pun tidak lagi perlu ke kantor cabang, lho! Pengajuan bisa melalui online atau website BTN Properti di www.btnproperti.co.id. Hanya dalam 10 menit saja, pengajuan terhubung dengan kantor cabang terdekat dari domisili Anda! Pengajuan KPR juga dapat dilakukan melalui aplikasi BTN Properti Mobile yang bisa diunduh langsung di Play Store dan App Store. Selain itu, BTN Properti menjadi platform pertama milik bank yang bekerjasama dengan developer di seluruh Indonesia. Sebut saja, mitra developer terpercaya misalnya Arya Lingga Manik, Grand Mekarsari, Duta Putra Land, HK Realtindo, Bandara City, PP Urbantown Serpong dan lainnya.
Tentukan Jenis KPR dan Suku Bunga yang Sesuai
Bank BTN memiliki dua jenis KPR, yakni KPR Konvensional yang merupakan pinjaman pemilikan rumah dengan bunga float rendah, dan KPR Syariah yang ditujukan untuk masyarakat dengan nilai-nilai syariah. Keduanya memiliki dua jenis suku bunga yang sama, yakni anuitas dan flat. Namun KPR Konvensional, terdapat ketentuan jenis suku mengambang (floating) yang berubah mengikuti suku bunga Bank Indonesia (BI) berlaku saat itu. Biasanya, suku bunga ini diikuti oleh suku bunga fixed atau tetap pada masa awal kredit, yaitu satu hingga lima tahun pertama.
Untuk Suku Bunga KPR 2021 jenis KPR Konvensional di angka 6,99% dengan cicilan mulai dari Rp 2.683.516 per bulan, dan KPR Syariah di angka 8,49% dengan cicilan mulai dari Rp 3.519.801 per bulan. Untuk info lebih lanjut, pantengin terus setiap update terbaru BTN Properti pada akun sosial media resmi, yaitu Facebook, Twitter, Youtube dan Instagram!